Tetap Agendakan Pertemuan Trump dan Kim Jong Un

Wikimedan – Presiden Korea Selatan Moon Jae In sedang bersemangat mewujudkan perdamaian Semenanjung Korea. Tidak hanya getol merombak perbatasan agar lebih ramah, dia juga belum menyerah membujuk Presiden AS Donald Trump. Tentunya agar pemimpin 72 tahun itu mau bertemu lagi dengan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un.

Moon tidak menyia-nyiakan pertemuannya dengan Trump di sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina. Dia menggunakan kesempatan tersebut untuk melunakkan kekakuan Trump. Dan, lobi-lobi itu sepertinya berhasil.

Jumat (30/11) Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders menyatakan bahwa AS masih memegang teguh komitmennya terhadap Korut. Syaratnya, Korut merealisasikan denuklirisasi sepenuhnya. Melalui Sanders, Trump juga memastikan bahwa dirinya tetap ingin kembali bertemu Jong-un.

’’Mereka sepakat tentang perlunya tetap mempertahankan sanksi yang ada untuk memastikan Korut memahami bahwa denuklirisasi adalah satu-satunya jalan,’’ tegas Sanders sebagaimana dilansir Japan Times.

Sejak pertemuan Trump dan Jong-un di Singapura Juni lalu, nyaris tidak ada kemajuan signifikan pada hubungan kedua negara. Korut berharap AS melonggarkan sanksi atas negaranya. Sebab, mereka sudah menghancurkan fasilitas nuklir dan mengambil banyak langkah positif lainnya. Tapi, Washington bergeming.

Awal November lalu Menlu AS Mike Pompeo seharusnya bertemu pejabat tinggi Korut untuk membicarakan pertemuan kedua Trump dan Jong-un. Tapi, pertemuan itu tiba-tiba batal. Alasannya, Korut kecewa karena AS tidak melonggarkan sanksi. Dalam berbagai forum, Korut mengkritik sikap AS yang kaku.

Yoon Young-chan, juru bicara Moon, mengungkapkan bahwa Trump meminta AS dan Korut bekerja sama. Dengan begitu, pertemuan dengan Jong-un untuk kali kedua bisa menjadi langkah penentu denuklirisasi Semenanjung Korea.

Moon sepertinya juga mencari restu Trump untuk kunjungan Jong-un ke Seoul yang dijadwalkan akhir bulan ini. Dilansir NHK World, dua pemimpin itu sepakat bahwa kunjungan Jong-un tersebut akan membantu membangun perdamaian kedua negara.

(sha/c17/hep)