Tak Semua Sekutu AS Memboikot Huawei

Pasang Iklan Disini

[ad_1]

Jakarta, Wikimedan – Sepanjang dua tahun terakhir, vendor jaringan asal China Huawei merasakan jalan terjal dalam pengembangan teknologi 5G. Setelah kegagalan memasuki pasar AS di akhir 2017 karena alasan keamanan nasional, virus yang sama juga menjangkiti Australia.

Pada pertengahan Agustus lalu, pemerintah Australia resmi melarang dua vendor China, Huawei dan ZTE, dalam tender pembangunan infrastruktur 5G di negeri itu. Keputusan yang pada akhirnya menimbulkan pro dan kontra.

Sebagai pihak yang paling dirugikan, Huawei menilai bahwa pelarangan tersebut sepenuhnya bermotif politik. Vendor yang bermarkas di Shenzen itu memperingatkan bahwa keputusan itu akan menjadi kontra produktif.

Karena bisa berdampak pada melambungnya harga yang lebih tinggi untuk konsumen dan bisnis karena berkurangnya persaingan. Pada akhirnya pengeluaran akan meningkat dari sisi pelanggan.

Meski arus penentangan terhadap Huawei mulai meningkat, namun sejumlah negara menyatakan tak akan menerapkan larangan penggunaan peralatan dan teknologi yang disediakan oleh vendor Cina. Salah satunya adalah Kanada. Meski merupakan sekutu AS, pemerintah Kanada tidak berencana untuk mengikuti jejak AS dan Australia.

Surat kabar The Globe and Mail, melaporkan bahwa otoritas negara itu percaya bahwa mereka memiliki perlindungan yang cukup untuk mengatasi risiko peretasan atau pengintaian dari Tiongkok, menyusul kekhawatiran dari AS dan Australia menyangkut potensi bahaya terhadap keamanan nasional.

Scott Jones, head of the Canadian Centre for Cyber Security, memberi tahu pejabat pemerintah bahwa fasilitas negara untuk menguji perangkat dan perangkat lunak Huawei lebih tinggi daripada sekutu Kanada, dan harus dapat mencegah pelanggaran keamanan.

Dia menambahkan Kanada memiliki hubungan yang sangat maju dengan operator telekomunikasi, yang berbeda dari kebanyakan negara lain.

“Kami memiliki program yang sangat mendalam dalam hal meningkatkan bagian ketahanan yang lebih luas terutama saat kami melihat jaringan telekomunikasi generasi mendatang”, ujar Jones.

Komentar Jones menyusul diberlakukannya Undang-Undang di AS yang melarang agen pemerintah dan kontraktor menggunakan peralatan yang disediakan oleh vendor Cina. Operator selular di negara Paman Sam itu juga menghadapi larangan secara de facto untuk membeli perlengkapan jaringan dari perusahaan-perusahaan berbasis China karena kekhawatiran keamanan nasional.

Australia mengikuti AS dengan secara efektif melarang Huawei dan ZTE berpartisipasi dalam peluncuran infrastruktur 5G yang diprediksi akan memulai masa komersialisasi pada 2020. Seperti halnya Australia, Kanada juga menghadapi tekanan AS untuk melakukan hal yang sama untuk jaringan 5G.

Sekedar diketahui, AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Australia berpartisipasi dalam aliansi berbagi intelijen bernama Five Eyes. Ada kekhawatiran Kanada akan melanggar kewajibannya kepada kelompok dengan tidak menerapkan larangannya sendiri.

Jones mengatakan Kanada sedang mencoba untuk menjelaskan kepada mitranya bagaimana sistem pengujian yang mereka lakukan berfungsi secara efektif, sehingga sepenuhnya dapat menghilangkan kekhawatiran.

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *