Resesi Hantui Eropa, Minyak Mentah Anjlok 3 Hari Beruntun

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Resesi Hantui Eropa, Minyak Mentah Anjlok 3 Hari Beruntun. Harga minyak mentah dunia kompak dibuka melemah pada perdagangan Rabu (25/10/2023) setelah penurunan tiga hari beruntun.

Hari ini harga minyak mentah WTI dibuka terkoreksi 0,06%% di posisi US$83,69 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka turun 0,03% ke posisi US$88,04 per barel.

Pada perdagangan Selasa (24/10/2023), harga minyak mentah WTI ditutup anjlok 2,05% di posisi US$83,74 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup lemas 1,96% ke posisi US$88,07 per barel.

Harga minyak turun pada hari Selasa untuk sesi ketiga berturut-turut setelah data ekonomi Jerman melambat, zona euro dan Inggris membebani prospek permintaan energi.

Data aktivitas bisnis zona Euro secara mengejutkan mengalami penurunan pada bulan ini. Hal tersebut memungkinkan zona Euro akan tergelincir ke dalam resesi.

Data di Jerman menunjukkan bahwa resesi di negara tersebut sedang berlangsung. Dunia usaha di Inggris kembali melaporkan penurunan aktivitas bulanan, menyoroti risiko resesi menjelang keputusan suku bunga Bank of England (BoE) pada minggu depan.

Para pelaku pasar memprediksi akan ada dialog mengenai kondisi ekonomi global yang menjadi lebih buruk minggu ini dibandingkan minggu lalu.

Berbeda dengan Eropa, data AS menunjukkan output bisnis meningkat pada bulan Oktober karena sektor manufaktur keluar dari kontraksi lima bulan. Kekuatan relatif ekonomi AS membantu mengangkat dolar, membuat minyak mentah dunia dalam mata uang dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Meskipun pasar masih di hantui kekhawatiran terhadap perang di Timur Tengah dan upaya Arab Saudi untuk memperketat pasokan, permintaan juga masih menjadi hambatan besar untuk sementara waktu.

Namun, laporan penyimpanan mingguan American Petroleum Institute menunjukkan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah dan bahan bakar pada minggu lalu, yang mengindikasikan kuatnya permintaan di negara tersebut.

Adapun, hari ini akan data penyimpanan resmi dari Administrasi Informasi Energi AS yang akan dirilis pada Rabu pagi pukul 10:30 EDT (1430 GMT).

Sementara itu, pembebasan sandera dari Gaza dan mengintensifkan upaya diplomatik untuk membendung konflik antara Israel dan Hamas juga telah menghilangkan risiko yang membantu mendorong harga Brent ke level tertinggi dalam sebulan pada hari Jumat.

Pada hari yang sama, Badan Energi Internasional memperkirakan permintaan bahan bakar fosil akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 berdasarkan kebijakan pemerintah saat ini.

Sumber : www.cnbcindonesia.com

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *