Jokowi Mau Coret Proyek Pelabuhan Baru Ambon

Pasang Iklan Disini

WikimedanJokowi Mau Coret Proyek Pelabuhan Baru Ambon. Presiden Joko Widodo bakal mencoret proyek Pelabuhan baru Ambon (Ambon New Port) dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo mengungkapkan penyebabnya karena investasi swasta belum ada yang bersedia untuk masuk.

“Pelabuhan Baru Ambon (Ambon New Port) juga itu sudah pasti didrop. Karena kembali lagi, waktu itu kan Pak Luhut (Menko Marves) sampaikan, ini harus dibangun tapi kalau ada swasta mau masuk. Nah ini swastanya belum bersedia masuk di sana,” ujarnya, dikutip Kamis (27/7/2023).

Ia lebih realistis dengan memilih proyek-proyek yang memungkinkan untuk digarap. Sedangkan proyek yang tidak bisa tergarap maka bakal dihapus. Meski proyek ini semula bakal dikerjakan di sekitar Desember 2021 atau Januari 2022.

“Jadi enggak mungkin juga kayaknya itu selesai di 2024. Itu yang mungkin akan didrop,” kata Wahyu.

Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (Dok: Sekretariat Presiden RI)Foto: Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (Dok: Sekretariat Presiden RI)
Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (Dok: Sekretariat Presiden RI)

Rencana awal pembangunan infrastruktur dasar dari pelabuhan baru ini akan dibangun menggunakan APBN. Sementara, untuk pengembangan pelabuhan selanjutnya, perlu dilakukan kerja sama pengelolaan Pelabuhan Ambon Baru antara Pelindo IV dengan pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau pendanaan kreatif non APBN.

Pelabuhan Ambon Baru mulanya akan berdiri di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Lahan yang telah disediakan seluas 700 hektare yang terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan dalam satu lokasi. Skema investasi pelabuhan akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) mencapai Rp 5 triliun.

Konsep pembangunan Pelabuhan Ambon Baru mengusung konsep pelabuhan yang terintegrasi. Memiliki sejumlah fasilitas yaitu: terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan (TPI dan tempat pengolahan ikan), kawasan industri logistik, terminal LNG dan power plant, dengan panjang total dermaga 1000 m (ultimate).

Pembangunan pelabuhan baru di Ambon sangat diperlukan mengingat lokasi Pelabuhan Ambon eksisting berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman dan fasilitas umum perkotaan lainnya, sehingga sudah sulit untuk dikembangkan karena area lahan yang terbatas.

Selain itu, sejumlah kondisi lainnya yang menjadi potensi permasalahan yaitu : Pelabuhan cargo dan petikemas eksisting akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun, Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat, serta pelabuhan perikanan eksisting yang telah mencapai kapasitas maksimum.

“Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukan pembangunan Pelabuhan Ambon Terpadu sebagai pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur,” kata Menhub Budi Karya Sumadi kala itu.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *