Gandeng Line, Tencent Terjun Ke Bisnis Mobile Payment di Jepang

Pasang Iklan Disini

Jakarta, Wikimedan – Raksasa internet China Tencent dan perusahaan perpesanan yang bermarkas di Jepang Line, bermitra untuk memanfaatkan gelombang meningkatnya turis China dengan rencana meluncurkan aplikasi pembayaran selular pada 2019. Aplikasi ini khusus ditujukan untuk pengecer kecil di pasar Jepang.

Dilansir dari Nikkei Asian Review, Line akan menyediakan pengecer yang belum mendaftar ke layanan pembayaran Line Pay dengan terminal yang kompatibel dengan WeChat Pay, layanan pembayaran selular yang menjadi unit dari media sosial Tencent. Untuk menarik pengguna, Line memastikan tidak akan membebankan biaya pemrosesan selama tiga tahun.

Berkat pertumbuhan ekonomi yang konsisten selama tiga dekade terakhir, ekonomi China telah melahirkan banyak kelas menengah dan orang kaya baru. Hal ini mendorong peningkatan jumlah turis China ke manca negara, termasuk Jepang. Nikkei Asian Review melaporkan, kunjungan turis Cina ke Jepang, tercatat meningkat tiga kali lipat selama tiga tahun terakhir.

Meski sudah memasuki era internet cepat dan selangkah lagi memasuki 5G, namun sejauh ini masyarakat Jepang masih enggan menggunakan ponsel sebagai alat untuk membayar. Diperkirakan 80 persen transaksi di negara ini masih dilakukan secara tunai.

Kondisi sebaliknya terjadi di China. Sejak beberapa tahun terakhir, adopsi layanan tanpa uang telah meroket di China. Meningkatnya pembayaran dengan menggunakan smartphone, membuat penggunaan kartu kredit di negeri berpenduduk lebih dari 1.5 milyar jiwa itu, menjadi sangat rendah.

Data dari iResearch yang berbasis di Beijing, menunjukkan transaksi pembayaran dengan platform selular China melalui pihak ketiga mencapai USD15,4 triliun pada 2017. Angka itu jauh meningkat dibandingkan dengan hanya USD2 triliun pada 2015.

Kolaborasi antara Line dengan Tencent, menjadikan bisnis layanan mobile payment semakin marak di Jepang. Namun di bisnis yang memiliki prospek luas ini, Tencent akan menghadapi persaingan dengan banyak pemain, termasuk pemain terbaru Paypay.

Pada Oktober lalu, Paypay meluncurkan pembayaran mobile dengan menyertakan sejumlah penawaran menarik kepada konsumen. Paypay merupakan kolaborasi antara perusahaan dompet ponsel berbasis di India, Paytm, Yahoo Jepang dan SoftBank, yang juga memegang saham signifikan di dua perusahaan lainnya.

Rakuten, raksasa e-commerce lokal, juga dijadwalkan untuk memasuki bisnis pembayaran melalui ponsel di Jepang pada Oktober 2019. Keseriusan Rakuten terlihat saat perusahaan menandatangani kesepakatan dengan operator KDDI pada Oktober lalu.

Kesepakatan itu memungkinkan Rakuten menggunakan jaringan 4G KDDI sebagai imbalan untuk membantu operator meluncurkan layanan pembayaran.

KDDI akan menggunakan platform pembayaran Rakuten dan jaringan sekitar 1,2 juta toko afiliasi di Jepang untuk meluncurkan barcode dan layanan pembayaran QR-nya sendiri, yang disebut au PAY, pada April 2019.

Sebelumnya, Rakuten sudah menggandeng raksasa mesin pencari Google. Keduanya memulai debut layanan Android Pay di Jepang pada Desember 2016.

Kategori : Berita Teknologi

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *