Bus Tim Diserang Suporter Cilegon United, Persiraja Protes ke PSSI

Pasang Iklan Disini

[ad_1]






Wikimedan – Aksi tidak terpuji dilakukan oleh suporter Cilegon United yakni menyerang bus tim Persiraja. Ironisnya, insiden anarkis itu terjadi usai Cilegon United menang telak 4-0 atas Persiraja, Rabu (3/10). Padahal, sepanjang laga bergulir tidak terlihat adanya friksi antara tim Persiraja dengan tuan rumah.

“Kami tidak tahu kenapa bus kami diserang. Karena sepanjang pertandingan kami tidak masalah dengan suporter Cilegon United,” sebut Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja, Rahmat Djailani kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group).





Permainan kedua tim berlangsung sebagaimana semestinya. Boleh dibilang tidak ada insiden berarti. Hanya saja, pertandingan sempat terhenti kurang lebih 5 menit lantaran palang pintu pertahanan Laskar Rencong, Andika Kurniawan memprotes keputusan sang pengadil.





“Karena kami memprotes wasit yang langsung memberikan kartu merah kepada Andika Kurniawan. Padahal Andika sebelumnya tidak mendapatkan kartu kuning,” kata Rahmat kecewa.





Dikisahkan Rahmat, kronologi penyerangan suporter Cilegon United terjadi saat tim Persiraja hendak pulang. Tiba-tiba sekelompok suporter datang menyerang bus yang ditumpangi pemain Persiraja beserta ofisial tim. Dia mengaku heran dan tak tahu penyebabnya. Akibatnya, salah satu bagian kaca bus pecah. Beruntung tidak ada pemain dan ofisial yang mengalami cedera





“Kami tidak tahu apa sebabnya. Kaca bus sebelah kanan pecah, beruntung semua pemain dan ofisial tidak terkena batu dan pecahan kaca. Kami sangat menyayangkan penyerangan tersebut,” terangnya.





Persiraja mengutuk keras kejadian seperti itu. Kekerasan di sepak bola Indonesia harusnya tidak berulang. Insiden meninggalnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, beberapa waktu lalu harusnya menjadi pelajaran kepada semua pihak.






“Saat masih berduka terkait meninggalnya suporter Persija di Bandung, ada sekelompok suporter yang melakukan perbuatan tercela. Ini adalah hal buruk bagi dunia sepak bola Indonesia,” imbuh Rahmat.






Pihak Persiraja menyesali dua hal usai laga melawan Cilegon United. Pertama kepemimpinan wasit dan kedua penyerangan suporter terhadap bus tim. Perlakuan memalukan dari suporter Cilegon United berbanding terbalik saat tim asal Provinsi Banten tersebut bertandang ke Aceh. Persiraja akan melayangkan protes dengan melakukan pengaduan resmi kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).





“Padahal Cilegon United sewaktu bertamu ke Aceh kami perlakukan dengan baik. Tidak ada penyerangan, tidak ada kekerasan. Jadi kami sangat menyayangkan atas kejadian ini. Kami akan buat protes dan pengaduan resmi ke PT LIB dan PSSI,” pungkas Rahmat.





Pertandingan yang berlangsung di Stadion Krakatau Steel dipimpin oleh wasit asal Kalimantan Barat, Juhandri Setiana. Kemenangan menjadi milik Cilegon United dengan skor telak 4-0. Keempat gol diciptakan oleh Hari Habrian, Ivan Havillah, dan dua gol Ervin Riyanto.





(jpg/JPC)


[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *