Berita : Hukuman PSMP Harus Jadi Pelajaran Penting Klub-klub Indonesia

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur (Jatim) berharap semua klub belajar dari kasus yang dialami PS Mojokerto Putra (MP). Berangkat dari dugaan match fixing, kini PSMP mendapat hukuman berupa larangan bertanding di kompetisi Liga 2 2019.

Sekretaris PSSI Jatim Amir Burhannudin enggan berbicara banyak terkait hukuman yang didapat PSMP. “Sebab ini ranahnya pusat, bukan kami,” ujar Amir kepada Wikimedan, Minggu (23/12) pagi. Walaupun demikian, Amir berharap klub-klub lain memetik pelajaran dari kasus ini.

“Kami prihatin atas apa terjadi. Kami berharap dapat dijadikan pelajaran bagi siapa saja pelaku sepak bola di Jatim,” harap pria yang berprofesi sebagai lawyer ini.

Hukuman untuk PSMP merujuk kepada pasal 72 jo.pasal 141 Kode Disiplin PSSI. Dalam laman resmi PSSI disebutkan, PSMP terlibat match fixing pada laga melawan Kalteng Putra pada 3 dan 9 November 2018, Gresik United pada 29 September 2018, dan Aceh United pada 19 November 2018.

Selain itu, PSSI juga menghukum striker PSMP Krisna Adi Darma. Krisna dilarang beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI seumur hidup. Komite Disiplin (Komdis) PSSi sudah tiga kali memanggil Krisna, namun sang pemain tidak hadir.

“Kami memiliki bukti-bukti yang kuat dari sejumlah pelanggaran match fixing yang dilakukan PS Mojokerto Putra. Demikian halnya dengan saudara Krisna Adi Darma,” ucap Ketua Komdis PSSI Asep Edwin di Jakarta.

(saf/JPC)

Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/sepak-bola-indonesia/23/12/2018/hukuman-psmp-harus-jadi-pelajaran-penting-klub-klub-indonesia

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *