4 Cara Mencegah Vagina Berdarah Setelah Berhubungan Intim

Pasang Iklan Disini

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan vagina berdarah setelah berhubungan intim. Gesekan selama berhubungan seksual, kurangnya lubrikasi, hingga perdarahan rahim menjelang masa haid adalah beberapa contohnya. Perdarahan yang bersifat ringan umumnya tidaklah berbahaya, tapi Anda mungkin akan tetap merasa terganggu karenanya.

Tips mencegah vagina berdarah setelah berhubungan intim

Agar hubungan intim Anda selanjutnya terasa lebih nyaman, berikut tips yang dapat Anda lakukan.

1. Ketahui penyebabnya

Cara ini mungkin tidak secara langsung mencegah perdarahan, tapi cukup membantu Anda dalam mendeteksi gangguan kesehatan yang menjadi pemicunya.

Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan vagina berdarah setelah berhubungan seksual yaitu luka pada vagina, vagina kering, infeksi, polip, endometriosis dan kanker.  Maka itu, dokter biasanya menyarankan pemeriksaan pada vagina dan serviks, USG, pap smear, atau pemeriksaan lanjutan bila terdapat ciri-ciri kanker.

Ada beberapa hal yang perlu Anda cermati untuk mempermudah proses diagnosis. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kapan Anda mulai mengalami perdarahan?
  • Apakah Anda melakukan hubungan seksual yang aman?
  • Apakah perdarahan disertai rasa sakit?
  • Apakah organ intim Anda selalu berdarah setelah berhubungan intim atau hanya pada saat tertentu setiap bulannya?
  • Apakah Anda mengalami perdarahan di luar masa haid?

2. Menggunakan lubrikan saat berhubungan intim

Penggunaan lubrikan dapat mencegah perdarahan vagina akibat luka karena gesekan saat penetrasi. Kandungan di dalamnya akan meningkatkan kelembapan dan mengembalikan tingkat keasaman vagina sesuai kondisi idealnya.

Saat memilih lubrikan, hindari lubrikan yang mengandung paraben atau propylene glycol. Anda sebaiknya menggunakan lubrikan yang berbahan dasar air atau silikon.

3. Menjalani terapi estrogen bagi wanita menopause

Menopause akan menimbulkan berbagai efek pada tubuh wanita, termasuk menyebabkan vagina kering. Akibatnya, vagina dapat berdarah setelah berhubungan intim. Wanita dalam masa menopause sebenarnya dapat memilih untuk menjalani terapi hormon estrogen.

Produk-produk dalam terapi hormon estrogen umumnya berbentuk krim vagina, ring vagina, atau produk yang digunakan secara oral. Meski demikian, terapi estrogen yang dilakukan dalam jangka waktu lama memiliki efek samping sehingga Anda harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum menjalaninya.

4. Tips lainnya

Beberapa wanita memiliki kondisi medis tertentu sehingga lebih rentan mengalami vagina berdarah setelah berhubungan intim. Bila Anda termasuk salah satunya, ada sejumlah tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi tingkat keparahan dari perdarahan, yaitu:

  • cukupi kebutuhan cairan
  • hindari penggunaan produk perawatan wanita yang mengandung pewangi
  • selalu gunakan kondom
  • lakukan hubungan intim secara perlahan bila terasa sakit
  • hindari perilaku seksual agresif yang dapat memicu cedera
  • lakukan foreplay sebelum penetrasi

Bila kondisi Anda disebabkan karena faktor psikologis seperti rasa cemas dan takut, jangan ragu mengungkapkannya kepada pasangan. Diskusikan hal-hal yang Anda sukai dan tidak sukai agar aktivitas seksual bersama pasangan tidak menjadi suatu hal yang memicu kecemasan.

Kapan Anda harus memeriksakan diri ke dokter?

Vagina yang berdarah setelah berhubungan intim biasanya merupakan hal normal, tapi tidak menutup kemungkinan menjadi gejala dari penyakit yang lebih serius. Periksakan diri Anda ke dokter bila Anda juga mengalami gejala lain pada vagina seperti munculnya rasa gatal dan sensasi terbakar saat Anda buang air kecil atau berhubungan intim.

Waspadai pula ciri lain seperti nyeri pada perut dan punggung bagian bawah, keluarnya cairan dari vagina, nafsu makan berkurang, dan kulit pucat. Sejumlah penyakit pada organ intim juga dapat ditandai oleh gejala umum seperti rasa lelah, sakit kepala, mual dan muntah, serta penurunan nafsu makan.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *