Mengenal Bromat Senyawa Kimia yang Ada dalam Air Mineral

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Mengenal Bromat Senyawa Kimia yang Ada dalam Air Mineral. Belum lama ini tengah viral unggahan di media sosial terkait kandungan bromat. Dalam unggahan melalui video disebutkan bahwa rasa manis yang biasanya ada di air mineral kemasan berasal dari bromat yang kandungannya di luar ambang batas aman.

Bromat tidak boleh melebihi ambang batas yang ditetapkan dalam air minum kemasan karena dianggap berbahaya. Kandungan bromat yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kanker.

Lantas apa itu kandungan bromat di air mineral?

Bromat adalah senyawa kimia yang bersifat karsinogenik atau senyawa yang bisa menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang.

Bromat akan muncul saat ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan bromida alami yang ditemukan di sumber air. Bromida mengandung unsur Brom (Br) yang bermuatan negatif.

Ketika diozonisasi, Brom yang bermuatan negatif bisa bereaksi dengan ozon atau O3 dan terbentuklah senyawa Bromat atau BrO3.

Melansir Department of Health New York State, setiap air mineral pasti memiliki kadar bromat di dalamnya. Namun, untuk memperkecil risiko terjadinya kanker akibat minum air kemasan mengandung bromat, maka ditetapkan batas aman kandungan zat ini di air mineral.

Mereka yang minum sekitar dua liter sehari, dengan standar air minum 10 mikrogram per liter, risiko kankernya memang lebih besar, yakni sekitar seperenam dari tingkat tersebut.

Selain itu, meningkatnya risiko terkena kanker seumur hidup akibat meminum air ini setiap hari memiliki tingkat risiko sedang, yaitu sekitar dua dari sepuluh ribu.

Perkiraan paparan dan risiko ini mungkin terlalu berlebihan karena kebanyakan orang tidak akan mengonsumsi dua liter air yang mengandung bromat sesuai standar seumur hidup mereka.

Bromat memang cukup berbahaya, beberapa orang yang mengonsumsi bromat dalam jumlah besar mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Tidak hanya itu, beberapa orang yang mengonsumsi bromat konsentrasi tinggi juga mengalami efek ginjal, efek sistem saraf, dan gangguan pendengaran. Namun, orang-orang ini terpapar pada tingkat bromat ribuan kali lipat dari jumlah yang dihasilkan dari air minum pada standarnya.

Paparan bromat dalam jumlah besar dalam jangka waktu lama memang bisa menyebabkan efek sakit ginjal pada hewan laboratorium. Paparan bromat tingkat tinggi dalam jangka panjang juga menyebabkan kanker pada tikus. Namun untuk manusia masih belum diketahui.

Terkait unggahan yang viral tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah buka suara soal konten hoaks terkait kandungan bromat berbahaya dalam air mineral.

Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas, Noorman Effendi menyebut jika melihat hasil uji lab, tidak terbukti kandungan bromat yang tinggi di salah satu minum kemasan.

“Terkait data kandungan bromat pada AMDK yang beredar luas di media sosial, BPOM menegaskan bahwa data tersebut bukan merupakan hasil pengujian BPOM. BPOM selalu mengedepankan pembuktian ilmiah dan objektif dalam proses pengawasan peredaran obat dan makanan,” sambungnya.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *