9 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Umur Jadi Pendek

Pasang Iklan Disini

Wikimedan.com – 9 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Umur Jadi Pendek. Beberapa kebiasaan sehari-hari yang dilakukan rupanya memiliki dampak buruk bagi tubuh. Jika hal tersebut dilakukan secara berlebihan dengan waktu yang cukup lama maka hal itu bisa mempengaruhi kesehatan.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, kebiasaan-kebiasaan sepele itu dapat membuat umur menjadi lebih pendek. Berikut kebiasaan sehari-hari yang dapat berdampak buruk bagi hidup:

 

Terlalu banyak duduk

Penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal menyatakan duduk terlalu lama atau lebih dari tiga jam sehari bisa memperpendek usia seseorang hingga dua tahun.

Duduk terlalu lama juga meningkatkan kemungkinan terkena kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit lain yang bisa membuat seseorang cepat mati.

Jika pekerjaan mengharuskan seseorang untuk banyak duduk, setidaknya orang terkait harus memberikan jeda dengan berdiri dan berjalan-jalan setiap 30 menit sekali dan tidak hanya duduk seharian di depan layar komputer.

 

Kurang tidur atau tidur terlalu banyak

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak mendapatkan jumlah jam tidur yang cukup akan meninggal lebih cepat. Orang yang sering begadang dan sulit tidur memiliki risiko kematian dini lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memenuhi kebutuhan tidur mereka.

Setidaknya orang dewasa harus tidur tujuh sampai delapan jam semalam. Menurut Harvard Medical School’s Healthy Sleep, kurang tidur dari lima jam tidak boleh, sementara lebih dari sembilan jam juga tidak bagus.

Kurang tidur bisa melemahkan kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Semua ini bisa membuat orang lebih cepat mati. Para ahli menyarankan agar orang tidur di waktu yang sama setiap malam, serta menghindari minum alkohol atau menggunakan alat-alat elektronik tiga jam sebelum tidur.

 

Berlebihan mengonsumsi daging merah atau daging olahan

Menurut Harvard Men’s Health Watch, setiap kali seseorang menambahkan satu porsi daging merah atau daging olahan dalam menu makan harian, hal itu akan meningkatkan risiko kematian sekitar 13%.

Orang bisa mengganti daging merah dengan bentuk protein lain seperti ikan, misalnya. Mengonsumsi ikan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 7%.

Biji-bijian dan unggas, seperti ayam dan kalkun, akan mengurangi risiko kematian hingga 14%, dan mengkonsumsi kacang-kacangan memberi peluang terbaik untuk umur panjang dengan pengurangan risiko mati dini hingga 19%.

 

Melewatkan sarapan

Penelitian mengungkap bahwa orang yang melewatkan sarapan justru mengalami masalah dengan berat badan. Orang yang melewatkan sarapan biasanya akan makan lebih banyak kalori di siang hari dan membuat mereka lebih mudah mengalami obesitas.

Menurut American Heart Association, orang yang sarapan pagi lebih sehat secara keseluruhan. Mereka memiliki kolesterol yang lebih baik, kesehatan kardiovaskular yang lebih baik, dan tekanan darah yang lebih rendah daripada orang-orang yang biasa melewatkan sarapan.

Satu penelitian kecil bahkan menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki tingkat kematian yang meningkat sebesar 50% dibandingkan dengan mereka yang rutin sarapan.

 

Melakukan peregangan leher

Membunyikan atau melakukan peregangan leher mungkin menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang untuk mendapatkan relaksasi. Namun, jika dilakukan terlalu sering dan tanpa tahu cara yang tepat dapat menyebabkan masalah serius, termasuk stroke.

Menurut studi kasus yang dilansir Science Alert pada tahun 2019, seorang pria berusia 28 tahun terjepit lehernya dan kemudian mengalami stroke berat. Terbukti, tindakan meregangkan leher ternyata merobek arteri. Robekan ini kemudian menyebabkan bekuan darah, dan bekuan tersebut menyebabkan stroke.

 

Tidak suka makan pedas

Jika orang selalu menghindari makanan pedas, ada kemungkinan orang tersebut kehilangan kesempatan untuk hidup lebih lama. Menurut Harvard Health, orang yang suka makanan pedas setiap hari memiliki peluang kematian 14% lebih rendah daripada orang yang makan makanan pedas hanya seminggu sekali.

Tidak hanya mengurangi resiko angka kematian, mengkonsumsi makanan pedas juga dapat menurunkan resiko terjangkitnya beberapa jenis penyakit seperti kanker, penyakit jantung iskemik, dan gangguan pernapasan.

Selain frekuensi konsumsi makanan pedas, sumber dan jenis makanan pedas yang dikonsumsi juga menjadi faktor penentu. Orang yang mengkonsumsi cabai segar terbukti memiliki resiko lebih rendah akan terkena kanker, penyakit jantung, dan diabetes dibandingkan orang yang mengkonsumsi cabai yang telah dikeringkan.

Meski demikian, studi ini hanya bersifat observasi, dan masih terlalu cepat untuk menentukan apakah memang ada hubungan antara makanan pedas dan angka kematian yang rendah.

 

Tidak bahagia dan takut kematian

Stres dalam bentuk apa pun ternyata bisa sangat memperburuk kesehatan khususnya bagi jantung. Menurut Johns Hopkins Medicine, hampir semua emosi negatif yang berkepanjangan mulai dari kemarahan, dendam, hingga kesedihan akan menyebabkan beberapa masalah pada tubuh.

Ketika seseorang mengalami emosi negatif, tekanan darah naik, detak jantung melonjak, dan tubuh akan melepaskan hormon stres kortisol. Perlu diketahui, kortisol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tak hanya itu, orang yang terlalu khawatir atau takut kematian ternyata bisa membuat orang tersebut lebih dekat pada kematian itu sendiri. Ada banyak hal yang merenggut nyawa manusia, seperti serangan teroris, kanker, bencana alam, virus, dan lainnya. Terlalu paranoid dengan kematian bisa membuat seseorang terus merasa cemas dan pada akhirnya juga membunuh mereka secara perlahan.

 

Tidak suka bersosialisasi

Para ahli mengungkap bahwa kurang bersosialisasi dan bahkan cenderung lebih sering mengasingkan diri memiliki dampak yang sama berbahayanya dengan kebiasaan merokok atau minum alkohol terhadap kesehatan. Kurang bersosialisasi dikatakan dapat meningkatkan kecenderungan orang berusia pendek hingga 50%.

Tidak hanya itu, kurangnya paparan sinar matahari juga dapat mengganggu siklus tidur, yang membuat orang terkait semakin berisiko mengalami kematian dini. Mereka juga lebih mungkin terkena virus jika juga terlalu lama berada di dalam rumah.

 

Terlalu boros dan banyak utang

Tidak bijak dalam menggunakan uang rupanya dapat memicu penyakit kardiovaskular. Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di BMC Public Health menemukan bahwa orang tua yang hidup dari gaji ke gaji tanpa memiliki dana berlebih untuk keadaan darurat memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular.

Orang yang lebih berhati-hati dengan keuangan cenderung tidak menderita tekanan keuangan yang benar-benar dapat merusak hati mereka.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *