Tiba-tiba Wapres Buka Suara Soal Ekonomi Indonesia Terkini

Pasang Iklan Disini

Wikimedan.com – Tiba-tiba Wapres Buka Suara Soal Ekonomi Indonesia Terkini. Wakil Presiden Maruf Amin buka-bukaan soal perekonomian dunia yang kini tengah diselimuti awan gelap. Hal ini disampaikan dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Awalnya Maruf mengomentari slogan Presidensi G20 yang diusung yaitu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Menurutnya, kalimat itu disusun dengan semangat tinggi untuk dirasakan juga negara lain.

“Upaya lebih pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat bukan hanya jadi slogan, namun diterjemahkan dalam kebijakan dan diwujudkan dalam kolaborasi multi pihak,” ujarnya.

Slogal tersebut cocok dengan kondisi  sekarang nan kacau balau. Bermula dari pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Diperparah oleh perang Rusia dan Ukraina sebagai biang kerok krisis pangan dan energi, menimbulkan lonjakan inflasi di mana-mana

Situasi semakin rumit, tatkala negara maju mengubah arah kebijakan moneter. Seperti Amerika Serikat (AS) yang dengan agresif menaikkan suku bunga acuan dan menimbulkan gejolak besar di pasar keuangan. Negara dengan kondisi fiskal yang rapuh, terpaksa jatuh ke jurang krisis keuangan.

“Pemulihan saat ini masih berhadapan realita global. Krisis pangan, energi dan keuangan jadi awan gelap yg menyelimuti semua negara,” jelasnya.

“Ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi global semakin menguat. Bahkan banyak bank sentral merespon dengan menaikan suku bunga acuan untuk menahan laju inflasi,” tegas Maruf.

Indonesia sudah merasakan tekanan dari awan gelap tersebut. Maruf menyatakan arus modal keluar (outflow) terjadi, khususnya dari pasar surat berharga negara (SBN).

“Kita harus waspadai arus modal kembali ke negara maju, namun harus fokus terhadap modal untuk bertahan di situasi yang tidak menentu sekarang dan terus berikthiar untuk mencapai seluruh target yang kita ciptakan,” terangnya.

Salah satu modal yang dimaksud adalah penguatan konsumsi dalam negeri dan UMKM. Lebih dari setengah porsi perekonomian digerakkan oleh konsumsi, sehingga ini bisa menjadi modal kekuatan perekonomian di tengah ancaman resesi. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah menjaga kestabilan harga dan memberikan bantuan sosial ke masyarakat dan UMKM yang membutuhkan.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *