Berita : Permintaan Persebaya untuk Menang WO atas Persinga Ditolak PSSI

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Dua hari menjelang laga babak 32 besar Piala Indonesia antara Persinga Ngawi melawan Persebaya Surabaya, belum ada tanda-tanda kejelasan venue. Padahal, seharusnya besok kedua tim sudah melakukan official training. Persebaya pun meminta PSSI untuk menyatakan Persinga kalah WO karena tidak mampu menyelenggarakan pertandingan pada waktu yang sudah ditetapkan.

Manajemen Persebaya Surabaya mulai gemas. Venue laga kontra Persinga Ngawi di babak 32 besar Piala Indonesia yang dijadwalkan pada Rabu (30/1) belum ada kejelasan. 

Kesabaran Sekretaris Persebaya Ram Surahman pun habis. Dia meminta PSSI selaku regulator untuk bertindak tegas. Jika benar-benar gagal menyelenggarakan pertandingan, Ram ingin agar Persinga dinyatakan kalah WO.

Hal itu sudah sesuai regulasi. Karena panpel tuan rumah sudah harus memastikan venue sejak H-7. “Tapi ini kurang tiga hari belum ada kepastian,” kata Ram.

Dia pun tak ingin PSSI melakukan penundaan jadwal lagi. Sebelumnya, laga ini memang sudah ditunda dari 22 Januari menjadi 30 Januari. Akibat tak ada izin keamanan.

“Persebaya tegas tidak mau diubah lagi jadwalnya. Kalau tidak bisa digelar 30 Januari, kami minta dikembalikan ke aturan main alias regulasi (WO),” tambah Ram.

Tapi, keinginan manajemen Green Force agar Persinga dinyatakan WO tampaknya tak akan terwujud. Person in Charge Piala Indonesia Dessy Arfianto mengatakan, kegagalan Persinga menggelar laga bukan karena kurang siapnya panpel.

“Secara (persiapan) tim oke, panpel siap. Hanya perizinan yang nggak dapat. Terus mau gimana?” kata Dessy saat dihubungi Jawa Pos.

Karena itu, dia merasa WO bukan keputusan yang tepat untuk diambil. “Karena ini bukan karena (panpel) nggak mampu menyelenggarakan. Terkendala izin. Apalagi sebabnya juga bukan dari Persinga sendiri,” tambah Dessy.

Sejauh ini, izin keamanan memang tak pernah keluar dari kepolisian Ngawi. “Persebaya juga harus sabar dulu. Nggak bisa kami langsung beri punishment,” tambah Dessy.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan panpel Persinga. Dessy masih belum bisa memberikan bocoran terkait venue yang akan dipilih. Dia hanya bisa memastikan keinginan Persebaya agar laga tetap digelar pada 30 Januari bisa terwujud. “Sementara masih tanggal itu (30 Januari),” terang Dessy.

Sejatinya, laga melawan sesama tim Jawa Timur memang menjadi dilema bagi Persebaya. Buktinya, hal serupa jug terjadi kala Green Force bentrok kontra PSBI Blitar. Laga bahkan harus ditunda dua kali sebelum akhirnya digelar di Stadion Bumimoro AAL, Surabaya tanpa penonton pada 2 September 2018.

“Ini jadi pelajaran bersama ke depan agar situasi ini tidak berulang-ulang,” pungkas Dessy. 

Editor           : Agus Dwi W
Reporter      : (gus)

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *