16 Jenazah Korban Penembakan Dipulangkan, Proyek di Papua Jalan Terus

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Pembangunan jembatan, yang merupakan proyek infrastruktur nasional di Kali Yigi dan Aurak, Kabupaten Nduga, Papua, dipastikan akan terus berlanjut. Kepastian proses pengerjaan disepakati dalam rapat nasional yang melibatkan, Presiden RI Joko Widodo, Kementerian PUPR dan BUMN, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto serta PT Istaka Karya selaku kontraktor pengerjaan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha (RPU) Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro di sela-sela pemulangan 16 jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, di Landasan Udara (Lanud) TNI AU Hasanuddin Makassar, Kabupaten Maros, Jumat (7/12) petang. 

“Itu dirapatkan tadi. Presiden menginginkan proyek ini harus jalan terus. Jadi mulai minggu depan akan dilanjutkan. Tetapi pola kerjanya itu akan lebih di-improve lagi dimana ada pendampingan langsung TNI/Polri, serta kontraktor lainnya untuk meneruskan proyek itu,” kata Aloysius. 

Tragedi Pembantaian Pekerja Proyek di Papua
INFOGRAFIS: Tragedi Pembantaian Pekerja Proyek di Papua (Kokoh Praba/Wikimedan)

Saat ini pihaknya sementara waktu melakukan perhitungan berapa jumlah total anggaran yang bakal dikucurkan dalam kelanjutan pembangunan proyek tersebut. Di dalamnya, termasuk teknis total pekerja tenaga lapangan yang akan direkrut. 

“Sekarang sementara dihitung berapa total dan jumlahnya sampai dengan akhir bulan ini dengan tahun depan dengan anggaran yang baru. Akan dihitung alokasi dari pada Zeni Tempur (Zipur) ke masing-masing proyek. Ini adalah proyek jembatan kalau jalannya sudah selesai,” terangnya. 

Proyek pengerjaan, pembangunan jembatan penghubung jalur trans nasional ini, lanjut Aloysius, sebelumnya diagendakan rampung diakhir tahun 2019 mendatang. Sesuai dengan kesepakatan kontrak awal dengan Kementerian PUPR.

Hanya saja, karena insiden kemanusiaan yang tak terduga, perhitungan waktu awal diperkirakan akan berubah bahkan molor. Terdapat 35 jembatan penghubung yang sementara dibangun. 

21 jembatan dikerjakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya, 14 lainnya dikerjakan oleh PT Istaka Karya. Kelanjutannya proyek ini akan berkonsentrasi dalam proses pengerjaanya. Teknisnya, akan terbagi dalam dua hal. 

“Jadi akan ada perbaikan pendampingan dalam dua hal. Pertama ikut kerja sebagai tukang dari TNI, khususnya pasukan Zipur, karena memang keahlian mereka dibidang itu. Kedua, pos-pos (pengamanan) ditambah di titik-titik, para tukang bekerja,” tambahnya.  

Terpisah, Komisaris PT Istaka Karya Iswanto Sunarto mengungkapkan, sesuai dengan kesepakatan kontrak kerja dan perintah langsung Presiden Jokowi, pihaknya bakal melanjutkan kembali proses pengerjaan jembatan. 

“Sesuai arahan, maka proyek ini tentu tetap kita akan lanjut sesuai dengan kesepakatan juga khusus masalah keamanan sudah ada perintah dari Panglima. Jadi kita tetap akan menjalankan proyek ini,” tambahnya. 

Sementara itu, 16 korban aksi keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebelumnya berhasil teridentifikasi. Mereka merupakan pekerja di bawah naungan PT Istaka Karya. Jenazah langsung dipulangkan ke pihak keluarga masing-masing. 8 di antaranya adalah warga Sulsel. 

Sisanya, terbagi di beberapa daerah seperti pekerja asal Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Medan Sumatra Utara (Sumut), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

(rul/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *