7 Alasan Kenapa Anda Harus Mengganti Alat Kontrasepsi

Pasang Iklan Disini

Ada banyak alat kontrasepsi yang tersedia dan terkenal manjur mencegah kehamilan, dari pil KB, IUD, kondom, dan sebagainya. Namun sayangnya, beberapa wanita tetap mengalami kehamilan alias ‘kebobolan’, padahal sebetulnya sudah memakai alat kontrasepsi. Ini mungkin saja karena KB yang Anda gunakan tidak cocok sehingga harus segera diganti. Nah, berikut ini beberapa alasan lainnya mengapa Anda harus segera mengganti alat kontrasepsi.

Kenapa saya harus mengganti alat kontrasepsi?

Tidak semua wanita akan langsung merasa cocok dengan alat kontrasepsi pilihannya. Ada yang harus berjuang melawan efek samping KB yang mengganggu sampai memutuskan untuk mengganti alat kontrasepsi.

Alat KB yang tidak cocok adalah satu dari sekian banyak alasan mengapa Anda harus mengganti alat kontrasepsi. Berikut ini ciri-ciri Anda harus mengganti alat kontrasepsi sesegera mungkin.

1. Sering lupa waktu minum pil KB

pil kb untuk pengidap diabetes

Apakah Anda seorang pengguna metode kontrasepsi oral alias pil KB? Jika iya, pastikan Anda minum pil KB secara rutin setiap hari. Dengan kata lain, Anda tidak boleh lupa minum pil KB, walaupun cuma satu hari.

Sebetulnya, terlambat atau kelupaan minum pil KB sekali saja tidak akan berdampak besar bagi tubuh Anda. Akan tetapi jika ini terjadi berulang kali (terutama jika lupa minum pil KB 3 hari berturut-turut), pil KB tidak akan lagi efektif melindungi diri Anda dari terjadinya kehamilan.

Bila selama ini Anda sering kelupaan minum pil KB, maka segera konsultasikan ke dokter untuk mengganti alat kontrasepsi yang baru. Dokter mungkin akan merekomendasikan IUD, koyo KB, atau cincin vagina yang lebih sederhana.

2. Sering mengalami perdarahan

perdarahan pasca kuret

Beberapa wanita mengalami perdarahan ringan ketika pertama kali pakai KB. Menurut Mary Jane Minkin, MD., seorang dosen kebidanan dan kandungan dari Yale Medical School, hal ini wajar terjadi dan biasanya akan hilang setelah beberapa hari.

Mary Jane Minkin menjelaskan bahwa hormon estrogen di dalam pil KB bekerja seperti lem. Jika lapisan dinding rahim sudah terbentuk, namun tidak ada cukup lem untuk membuatnya menempel, maka dinding rahim akan meluruh dan menyebabkan perdarahan.

Bila perdarahannya terus berlanjut, dokter akan memberikan pil KB dengan dosis yang lebih tinggi. Atau, Anda mungkin juga dianjurkan untuk mengganti alat kontrasepsi lain yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.

3. Suasana hati mudah berubah (mood swing)

penyebab mood swing

Wanita yang menggunakan metode kontrasepsi hormonal sering mengalami perubahan suasana hati drastis alias mood swing. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya jumlah progestin dalam alat KB.

Pada dasarnya, setiap jenis KB punya kadar progestin yang berbeda-beda. Jika awalnya Anda merasa senang, tapi tiba-tiba berubah jadi sedih atau marah tanpa sebab bahkan sampai mengganggu orang-orang di sekitar, maka sudah saatnya bagi Anda untuk mengganti alat kontrasepsi.

4. Perut kembung

perut kembung saat haid

Perut kembung adalah salah satu efek samping pil KB yang paling umum. Ini karena kandungan estrogen di dalamnya dapat menimbun banyak air dalam tubuh sehingga membuat perut Anda terasa penuh.

Segeralah beristirahat jika perut Anda terasa tidak nyaman akibat kembung. Namun jika kondisi ini sampai mengganggu aktivitas Anda, maka konsultasikan ke dokter untuk mengganti alat kontrasepsi lain.

5. Gairah seks menurun

alat kb IUD

Cara kerja pil KB yang paling utama adalah menghambat proses ovulasi untuk mencegah kehamilan. Namun, secara bersamaan pil KB ini juga merangsang ovarium untuk berhenti memproduksi hormon seks testosteron.

Hal ini menyebabkan gairah seks wanita jadi menurun dan akhirnya menolak berhubungan seks. Jika tidak segera diatasi, keintiman hubungan Anda dan pasangan bisa terancam, lho.

Maka itu, coba bicarakan dengan dokter Anda untuk mengganti alat kontrasepsi yang mengandung progestin. Cara kerja progestin berkebalikan dengan estrogen, yaitu justru memicu produksi hormon testosteron. Atau, Anda juga bisa menggunakan KB non-hormonal seperti IUD tembaga yang lebih aman tanpa mengganggu gairah seks Anda.

6. Muncul banyak jerawat

obat jerawat milk of magnesia

Terlepas dari berbagai efek samping yang ditimbulkan, hampir semua alat kontrasepsi ternyata bermanfaat untuk mengatasi jerawat. Pasalnya, kandungan hormonnya dapat menghambat ovulasi dan kadar testosteron tubuh sehingga membuat kulit jadi lebih sehat dan bebas jerawat.

Meski begitu, masih ada kemungkinan wajah Anda akan kembali dipenuhi oleh jerawat yang mengganggu. Sebagai solusinya, gunakan alat kontrasepsi lainnya yang mengandung progestin untuk membantu mengatasi jerawat.

7. Migrain yang disertai dengan gangguan penglihatan

sering migrain

Apakah Anda akhir-akhir ini mengalami migrain yang disertai dengan pandangan buram? Jika iya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Dilansir dari Mayo Clinic, kandungan hormon dalam alat KB dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dalam tubuh. Hal ini dapat memunculkan berbagai gejala dalam tubuh, salah satunya membuat kepala terasa nyut-nyutan hingga migrain.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang memakai pil KB dan mengalami migrain, terlebih sampai menyebabkan gangguan penglihatan, berisiko tinggi terkena pembekuan darah dan stroke.

Bila Anda mengalaminya, segera bicarakan ke dokter untuk mengganti alat kontrasepsi. Pilihlah kontrasepsi non-hormonal seperti IUD tembaga atau kondom yang lebih aman.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *