Tanggap Darurat Gempa Sulteng Berakhir, 1.200 Huntara Disiapkan

Pasang Iklan Disini





Wikimedan – Masa tanggap darurat di Sulawesi Tengah (Sulteng) berakhir kemarin (26/10). Kini warga yang eksodus ke luar Sulteng berharap bisa segera kembali ke rumah masing-masing. Total ada 21.321 orang yang terpaksa boyongan saat bencana melanda Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong tersebut.





Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), warga yang dievakuasi ke luar Sulteng diterbangkan ke berbagai daerah. Yakni, Surabaya (180 orang), Makassar (12.292), Balikpapan (5.620), Jakarta (626), Manado (625), dan Kendari (70). Ada pula yang dievakuasi dengan kapal ke Makassar (1.853) dan Nunukan (55).





Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, memang ada permintaan warga untuk bisa kembali ke rumah masing-masing. Mereka berharap difasilitasi pemerintah. Misalnya, menggunakan pesawat Hercules meski saat ini penerbangan komersial sudah normal.


Tanggap Darurat Gempa Sulteng Berakhir, 1.200 Huntara Disiapkan

Menko Polhukam Wiranto. (Issak Ramdhani/Wikimedan)





“Tapi, karena banyak gitu, pasti pemerintah akan memberikan fasilitas itu. Dari Makassar ke Palu. Ada juga dari Jakarta. Dari titik-titik lainnya,” ujar Sutopo di kantor BNPB kemarin.





Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyampaikan, pemerintah memang bakal memfasilitasi para pengungsi untuk kembali ke Sulteng. “Mereka memang harus kembali karena hidupnya di Sulteng,” terang dia. Tapi, tidak menggunakan pesawat. ”Kami tawarkan dengan angkutan kapal,” tambahnya.





Wiranto kemarin bertolak ke Sulteng. ”Banyak yang harus diselesaikan. Banyak kegiatan yang harus disesuaikan,” ujarnya.






Menurut Wiranto, pembangunan hunian sementara (huntara) bakal dikebut. Target pembangunan 1.200 huntara sampai akhir tahun ini harus tercapai. Hal itu sangat penting lantaran masyarakat tidak mungkin terus-menerus tinggal di pengungsian. ”Agar masyarakat yang masih mengungsi di tenda-tenda bisa tinggal di hunian sementara sambil nunggu rumahnya jadi,” ucapnya.






Pemerintah masih menghitung total kebutuhan huntara untuk tempat tinggal korban. Dari hasil penghitungan sementara, huntara akan diprioritaskan untuk 23.431 keluarga yang rumahnya terdata rusak berat. 





(jun/syn/c5/oni)



Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *