Lin Dan Diyakini Sudah Tamat Masa Jayanya

Pasang Iklan Disini

Berita Badminton : Bintang bulutangkis China, Lin Dan adalah salah satu pebulutangkis terbaik sepanjang masa yang kini masih aktif bermain. Namun era keemasan pemain berusia 35 tahun itu diyakini sudah berakhir menyusul penampilan mengecewakan dalam beberapa turnamen terakhir musim ini.

Lin Dan asal China, Taufik Hidayat asal Indonesia, Peter Gade Christensen asal Denmark dan Lee Chong Wei asal Malaysia, sudah mendominasi sektor tunggal putra selama bertahun-tahun dengan persaingan intens, skill hebat dan karakter dominan, di dalam dan di luar lapangan bulutangkis.

Juara Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat yang kini berusia 37 tahun, adalah pemain pertama yang gantung raket dan kemudian membangun pusat pelatihan bulutangkis, Taufik Hidayat Arena di Ciracas pada tahun 2012.

Peter Gade 41 tahun, menyusul pensiun setelah French Open 2012 dan menjalankan pusat pelatihan bulutangkis di Aarhus setelah bertugas sebagai pelatih kepala tim nasional Perancis.

Chong Wei berusia 36 tahun, yang tampil luar biasa dalam kemenangan melawan Kento Momota asal Jepang dalam perjalanannya untuk memenangkan gelar Malaysia Open ke-12 pada bulan Juli lalu, masih belum pulih dari penyakit kanker hidung stadium awal.

Pemain Malaysia itu sejatinya masih ingin kembali ke turnamen kompetitif. Namun itu semua tergantung apakah tubuhnya masih bertahan dan bisa pulih sedia kala.

Juara Olimpiade dua kali Lin Dan diam-diam bangkit pada Selasa (16/10). Dia berjuang selama 61 menit untuk bisa mengalahkan Kantaphon Wangcharoen asal Thailand di babak pertama Denmark Open 2018 untuk kemudian bertemu dengan pemain asal India, Kidambi Srikanth di babak kedua.

Satu-satunya gelar internasional yang diraih Lin Dan adalah turnamen Selandia Baru Open awal tahun ini dan Pedersen percaya bahwa pebulutangkis flamboyan asal China itu tak akan mampu memenangkan gelar besar lagi di masa mendatang.

“Lin Dan telah menjalani karir yang lebih baik daripada pemain tunggal putra Cina lainnya,” kata Steen Pedersen, mantan kepala pelatih tim nasional Denmark.

“Biasanya masa jaya pemain China sangat pendek, namun Lin Dan telah mengubah tren itu dan mungkin karena uang besar yang datang saat ini di bulutangkis,” ungkapnya.

“Saya kagum bahwa dia masih merasakan dorongan untuk terus bermain di turnamen setelah ia tahu seberapa baik ia menerima level yang dia mainkan sekarang. Menurutku, dia tidak bisa memenangkan turnamen besar lagi. Mungkin dia bisa meraih satu atau dua kejutan dan membuka jalan bagi pemain lain,” tambah Pedersen, yang sekarang menjadi komentator bulutangkis di Odense.

Pedersen menambahkan bahwa permainan Lin Dan sudah jauh menurun tak seperti dahulu yang selalu bermain impresif penuh semangat.

“Kami melihat bagaimana dia kalah dari Momota di Japan Open. Saya tidak bisa menikmati pertandingan saat menonton Lin Dan,” kata Pedersen.

“Saya ingin mengingatnya seperti apa dia. Chong Wei berbeda, ia bermain luar biasa untuk mengalahkan Momota di final Malaysia Open. Itu adalah level bulutangkis tingkat tinggi dari Chong Wei. Lin Dan telah kehilangan kecepatannya dan harus bergabung dengan Taufik dan Peter dalam daftar pensiun yang akan datang,” pungkas Pedersen dengan yakin.

Artikel Tag: lin dan, lee chong wei, Peter Gade, taufik hidayat

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *